Just try to do the best

Cari Blog Ini

Sabtu, 31 Januari 2009

was - was



Was-Was
....
Ada seorang teman mengeluh, "Saya sering dilanda perasaan was-was me¬ngenai hal-hal yang terkait dengan Dzat Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahaagung. Ber¬kali-kali terlintas dalam benak pikiran-pikiran yang tidak mampu saya ungkapkan, karena tidak layak bagi Allah. Pikiran-pikiran itu selalu meng¬ganggu batin saya, balk ketika di dalam maupun di luar shalat. Sampai-sampai saya meragukan keimanan saya, apakah saya ini seorang Muslim atau bukan. Bagaimana cara mengatasi masa¬lah ini?"
Jawabnya ialah, segala puji adalah milik Allah. Puji yang banyak.

Ada beberapa hadits dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang bisa dijadikan sebagai pedoman untuk mengatasi perasaan was-was tersebut.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Sesungguhnya syetan itu datang kepada salah se¬orang kallan dan bertanya, 'Siapa yang menciptakan kamu?' Ia menjawab, 'Allah.' Syetan bertanya lagi, `La/u siapa yang menciptakan Allah?'Jika salah se¬orangkalian mendapati hal itu, hendaklah is ucapkan, Aku beriman kepada Allah dan kepada utusan-utusan¬Nya.'Sesungguhnya ucapan tersebut dapat menghi¬langkan perasaan was-was tadi."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Sesungguhnya syetan datang kepada salah seorang kalian dan bertanya,'Siapa yang menciptakan langit?' la menjawab, Allah. 'Syetanbertanyalagi ,'Siapa yang menciptakan bumi?' la menjawab, `Allah.' Syetan masih bertanya lagi, `Dan siapa yang menciptakan Allah?' Jika salah seorang kalian mendapati hal itu hendaklah is ucapkan, 'Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya'."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
Barangsiapa yang mendapati perasaan was-was se¬perti ini, hendaklah is ucapkan, 'Kami beriman kepada Allah dan para utusan-Nya'seban yak tiga kali. Se¬sungguhnya ucapan itu akan dapat menghilangkan perasaan was-was tadi."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Syetan datang kepada salah seorang kalian dan ber¬tanya, 'Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang men¬ciptakan ini?' Bahkan sampai bertanya, 'Siapa yang menciptakan Tuhanmu?' Kalau sudah sampai pada pertanyaan tersebut, hendaklah is segera berlindung kepada Allah dan menghentikannya."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Banyak orang yang selalu bertanya-tanya, sampai ada salah seorang mereka yang bertanya, 'Allah-lah memang yang menciptakan makhluk ini. Lalu siapa yang menciptakan Allah?' Apabila mereka bertanya seperti itu maka katakanlah, 'Allah itu Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya sega/a sesuatu. Dia tidak beranak, dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.' Kemudian setelah meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali hendaklah ia memohon per/in¬dungan dari syetan."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Berpikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan ja¬nganlah berpikir tentang Allah."

Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,

"Berpikirlah tentang ciptaan Allah, dan janganlah ber¬pikir tentang Allah."

Dari nash-nash hadits di atas dapat kita simpulkan ada enam cara untuk bisa mengatasi perasaan was-was dan pikiran-pikiran ngawur tersebut.

Mengucapkan dengan tegas `Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya."
Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Misalnya dengan mengatakan, "Aku berlindung kepada Allah Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Menge¬tahui dari godaan syetan yang terkutuk, dari fitnah, dari hebusannya, dan dari tiupannya."

Meludah sebanyak tiga kali ke sebelah kiri. Berusaha menghentikannya, seperti sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits di atas "dan berusaha menghentikannya." Dan ini merupakarr cara yang sangat penting. Sebab, mengusir syetan dalam perasaan was-was ini sama halnya dengan menambah apinya semakin tersulut. Karena itu seorang Muslim sedapat mungkin harus bisa menghentikan perasaan tersebut sebelum ngelantur ke mana-mana, dan mengalihkannya pada perasaan-perasaan lain yang bermanfa'at.

Membaca surat Al-lkhlas, karena surat ter¬sebut berisikan sifat-sifat Allah Yang Maha Pe¬ngasih, dan nilainya sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an. Membaca dan merenungkan surat yang agung tersebut, merupakan jaminan yang dapat menghentikan perasaan was-was tersebut.

Seharusnya seseorang itu memikirkan tentang makhluk ciptaan Allah dan tentang nikmat-nikmat-Nya. Bukannya berpikir tentang Dzat Allah. Karena akal siapa pun tidak mungkin bisa menjangkau Dzat Allah. Allah Ta'ala ber¬firman,

"Sedang i/mu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya. " (Thaaha: 110).
Share:

Rabu, 28 Januari 2009

Ahlan Wasahlan




hidup ini penuh dengan dimensi, jika anda mampu melihat dimensi itu maka itulah tanda kekuasaan allah. Terkadang kita melihat awan yang putih dan bersih membuat sebuah dimensi yang membentuk lafadz allah, pohon-pohonan begitu juga. Apakah anda pernah berpikir???
Share:

Selasa, 27 Januari 2009

Tsunami Di Aceh


Masya allah,,, sungguh maha besar allah. Apakah ini sebuah cobaan, ujian atau bala bencana bagi rakyat aceh??? wallahua'lam...
Ketika allah murka kepada makhluknya maka tidak sulit baginya untuk memberikan azabnya yang pedih, dalam hitungan detik kota mulaboh yang terlihat indah habis diporak porandakan oleh air laut. padahal hanya sekedar air, tapi jika air itu sudah di perintahkan oleh allah apapun akan mungkin untuk terjadi. tidak ada yang tidak mungkin bagi allah.
wahai saudaraku... ketahuilah bahwa allah itu maha pengasih dan maha penyayang, tapi jika kita tidak mengikuti aturan yang telah dibuatnya. allah tidak akan segan-segan untuk memberikan cobaannya kepada kita. Demi allah,,, sang lhaliq tidak butuh kepada kita sedikitpun melainkan kitalah yang membutuhkannya.
jikalah memang benar begitu mengapa kita masih berpongah diri dibumi allah ini.
kisah tragis yang terjadi di aceh itu hanyalah sebagian kecil dari kekuasaanNYA. tapi baru sebagian kecil itu pula kita sudah tidak mampu menghadapinya. Coba Saudara bayangkan ada ribuan nyawa yang hilang dalam waktu sekian detik.
jadi sungguh tidak sulit bagi allah untuk mencabut nyawa hambanya dalam hitungan detik.
semoga allah memberikan karunianya kepada kita.
Share:

Translate This Website